Selasa, 15 Januari 2019

Peninggalan sejarah bugis

Hallo nama aku nurfaida dan ini blog pertama aku

PENINGGALAN SEJARAH BUGIS





OLEH:
NURPAIDA
1701414125




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
COKROAMITO PALOPO


Sejarah budaya bugis memang menyisahkan banyak cerita, peninggalan sejarah budaya bugis sendiri berada di salah satau balai kota palopo yang menyimpan banyak benda-benda sejarah bugis di dalamnya serta benda-benda pusakanya yang masih tersimpan rapi di museum istana datu
A. ISTANA DATU LUWU
    Istana kedatuan luwu yang berada di salah satu pusat balaikota palopo ini menyimpan banyak peninggalan-peninggalan suku bugis, istana ini di bangun oleh pemerintah kolonial belanda sekitar tahun 1920-an, di atas tanah bekas “saoraja”, sebelum istana sebelumnya terbuat dari kayu, dan konon cerita dari datuk baso yang sempat saya dengar dari cerita beliau konon rumah adat bugis bertian 88 buah yang diratakan oleh tanah oleh pemerintah belanda.
Istana luwu menjadi pusat pengendalian wilayah kesultanan luwu yang luas oleh penguasa kerajaan yang bergelar datu dan atau pajung,di kerajaan luwu sendiri terdapat sua strata penguasa atau raja yaitu DATU kemudian di tingkat yang lebih tinggi yaitu PAJUNG.
Bangunan permanen ini dibangun dengan arsitektur eropa, oleh pemerintah colonial belanda dimaksudkan untuk mengambil hati penguasa kerajaan luwu tetapi oleh kebanyakan bangsawaan luwu dianggap sebagai cara untuk menghilangkan  jejak sejarah  kerajaan luwu sebagai kerajaan yang dihormati dan
di sengani pleh kerajaan-kerajaan lain di jazirah Sulawesi secara khusus dan nusantara secara umum
B. RUMAH ADAT LANGKANAE
     Replika istana langkanae ini atau sering  juga disebut rumah adat langkanae merupakan saksi kejayaan dari kejayaan luwu pada masa lalu, terdapat beberapa bangunan gedung bersejarah yang memiliki histori di sekelilingnya , bila kita mencoba untuk masuk kedalam istana langkanae tersebut, parah pengunjung harus lebih dulu melepas alas kaki yang di kenakannya, bangunan istana ini masih tetap kokoh walaupun di bangun dari kayu tanpa adanya material besi sebagai penopang. Di dalamnya terdapat ruangan besar yang kira-kira bisa menampung orang. Ruangan tersebut kerap dijadikan sebagai tempat tudang sipulung untuk membicarakan masalah kerajaan dan rakyat, ditengah bangunan terdapat dua kamar yang luas yang diyakini sebagai tempat istirahat dari datu dan raja, sedangkan di belakang bangunan ada dua kamar yang ukurannya kecil.

Di dalam istana kedatuan luwu terdapat berbagai benda-benda pusaka.
1. singgasana raja
2. Payung warna merah dan kuning

3. Tombak dan bendera

4. Serta berbagai benda-benda pusaka lainnya


Di dalam istana luwu juga terdapat Monumen “DOTTOPULI TEMMALARA”
Toddopuli temmalara mengandung makna “keberanian untuk memperjuangkan kebenaran”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar